a. Pengertian Permainan Mencari
Harta Karun
Menurut Prasojo
(2010:137) permainan Hidden object merupakan permainan berburu harta
tersembunyi. Sedangkan menurut Kelly (2005: 13) Hidden Object
dikategorikan sebagai permainan mengumpulkan harta karun atau perburuan harta
karun. Berdasarkan kedua pendapat tersebut bahwa permainan mencari harta karun
merupakan salah satu jenis permainan yang dilakukan untuk mencari benda-benda
yang disembunyikan (Hidden object).
Menurut Kartono
(1990:116) Permainan adalah kesibukan yang dipilh sendiri dan berlangsung
secara tidak sadar. Sedangkan pengertian Hidden Object menurut kamus
Bahasa Inggris (2000) bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang berarti
“benda yang tersembunyi”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ‘benda” adalah
hal, perkara atau orang yang menjadi pokok pembicaraan, sedangkan “tersembunyi”
artinya dirahasiakan, terselip didalamnya.
b. Tujuan Permainan Mencari Harta
Karun
Adapun tujuan
permainan ini sejalan dengan tujuan permainan matematika karena permainannya
berhubungan erat dengan pembelajaran matematika. Adapun tujuannya menurut
Sujiono (2009: 11.4) adalah: agar anak dapat mengetahui dasar-dasar
pembelajaran berhitung dalam suasana yang menarik, aman, nyaman dan
menyenangkan, sehingga diharapkan nantinya anak akan memiliki kesiapan dalam
mengikuti pembelajaran selain itu anak dapat berfikir logis dan sistematis
sejak dini melalui pengamatan benda-benda konkrit, gambar ataupun angka yang
terdapat di sekitar anak.
Secara umum
permainan mencari harta karun bertujuan untuk mengembangkan konsep analisis
data dan probabilitas. Mengklasifikasikan bentuk dan warna, permainan ini dapat
mengembangkan kemampuan menganalisis bentuk dan warna sehingga anak dapat
mengenal bentuk dan warna. Dengan kuantitas anak dapat membilang jumlah bentuk
dan warna yang sama, untuk menentukan jumlah bentuk dan warna yang paling banyak
ditemukan. Permainan ini juga dapat mengeksplorasi imajinasi anak sehingga anak
benar-benar dalam kenyataan mencari harta karun (Sujiono, 2009: 12).
Permainan
mencari harta karun dapat menggali imajinasi anak, anak diajak untuk secara
langsung mencari harta karun yang berupa koin emas dan perak, lalu dibuatkan
grafik untuk menganalisis bentuk dan warna serta dimasukkan ke dalam grafik
koin bentuk dan warna apa yang paling banyak ditemukan (Suyanto, 2005: 161).
c. Manfaat Permainan Mencari Harta
Karun
Permainan
mencari harta karun merupakan permainan penuh strategi, dimana anak harus
berfikir secara logika bahwa harta karun yang disembunyikan ada yang tidak
sesuai dengan kriteria. Misalnya; mengelompokkan harta karun langit, jadi anak
hanya boleh mengambil harta karun langit seperti bulan, bintang, sedangkan
harta karun bumi seperti pohon tidak diambil.
Permainan
ini sangat berkaitan dengan matematika, yaitu bermain dengan angka, konsep
bilangan, klasifikasi, dan lain-lain. Menurut Sujiono (2009: 11.5), manfaat
yang diperoleh dengan permainan matematika adalah:
- Membelajarkan
anak berdasarkan konsep matematika yang benar, menarik dan menyenangkan
- Menghindari
ketakutan terhadap matematika sejak awal
- Membantu
anak belajar matematika secara alami melalui kegiatan bermain mencari
harta karun.
Permainan ini
dapat menstimulasi beberapa kompetensi matematika secara sinergis seperti
pemahaman bilangan dan analisis data. Pemahaman tentang bilangan terstimulasi
pada saat anak menghitung jumlah koin yang bentuknya bulat warna emas, dan yang
segiempat berwarna perak dan membandingkannya mana yang lebih banyak dan yang
paling sedikit. Kompetensi analisis data terstimulasi pada saat anak
mengelompokkan koin berdasarkan bentuk dan warnanya, dan menampilkannya dalam
bentuk grafik.
Permainan
mencari harta karun merupakan salah satu permainan matematika eksplorasi dan
menemukan. Yang mana pada awalnya anak diberikan kesempatan seluas-luasnya
untuk bereksplorasi dan berimajinasi bahwa mereka sedang benar-benar mencari
harta karun. Setelah anak mengenal permainan ini, barulah guru menyampaikan
peraturan dalam permainan mencari harta karun sambil memberikan contoh cara
bermainnya, kemudian setiap anak diberikan kesempatan untuk mencoba permainan
harta karun.
Permainan mencari harta karun merupakan salah satu alternatif untuk
meningkatkan kecerdasan logika-matematika anak, sebab anak distimulasi dengan
cara menyembunyikan angka/benda sehingga anak dapat mengenal lambang bilangan
dan konsep angka, dan juga anak dapat memecahkan masalah yang berhubungan
dengan logika matematika anak seperti mengelompokkan benda sesuai dengan ciri-
ciri, fungsi jenis dan sebagainya.
Menurut Wasik (2008: 392) salah satu konsep matematika yang paling
penting dipelajari anak-anak usia tiga, empat dan lima tahun adalah “pengembangan
kepekaan pada bilangan. Ketika kepekaan pada bilangan berkembang, anak-anak
mulai mengenal penafsiran kasar dari kuantitas seperti lebih banyak dan kurang
banyak.”
Dengan permainan mencari harta karun, anak bisa dikatakan mahir matematika
karena anak-anak dapat menguasai konsep matematika, anak lancar dalam menjumlah
dan menghitung, sebagaimana As’ari dalam Uno (2009:120) mengatakan ada 5 syarat
anak bisa dikatakan mahir matematika yaitu:
1)
Menguasai konsep matematika
2)
Kelancaran prosedur. Mengetahui dan memahami soal mana
yang memerlukan penambahan, pembagian, pengalian, pengurangan.
3)
Kompeten
4)
Penalaran yang logis. Menyangkut kemampuan menjelaskan
secara logika, sebab akibatnya serta sistematis.
5)
Positif disposition. Sikap bahwa matematika
bermanfaat dalam penerapan kehidupannya.
Dalam permainan mencari harta karun, konsep matematika tersebut dapat
ditemukan dalam kategori permainan. Misalnya; hari pertama anak mengenal angka
dengan mencari angka-angka tersembunyi, kemudian hari kedua anak mencari benda,
dan memasangkannya sesuai dengan lambang bilangannya dan seterusnya.
Jadi kesimpulan dari bagaimana meningkatkan kecerdasan logika- matematika
melalui permainan mencari harta karun di atas adalah anak distimulasi dengan
menyembunyikan benda/angka sehingga anak dapat mengenal angka, dapat menghitung
benda dan memasangkan lambang bilangan sesuai dengan jumlah benda. Selain itu
anak dapat menguasai konsep matematika seperti mengelompokkan benda dan
membedakan yang lebih banyak dan kurang banyak. Manfaat permainan mencari harta
karun adalah anak dapat belajar konsep angka dengan suasana yang menyenangkan
sehingga membantu anak belajar matematika.
d.
Langkah-langkah Penerapan Permainan Mencari Harta Karun
Dalam permainan ini guru berperan sebagai fasilitator dan mediator.
Sebelum memulai permainan mencari harta karun guru menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam
permainan ini, seperti jerami koran, koin emas yang terbuat dari coklat, gabus
untuk grafik, serta buku cerita bergambar tentang mencari harta karun. Pada
saat anak bermain, guru mengobservasi dan mengevaluasi dengan menggunakan
metode tanya jawab.
Menurut Rachmawati (2006:13) langkah-langkah penerapan permainan mencari
harta karun adalah sebagai berikut :
“ 1) Persiapkan bahan dan alat-alat yang akan digunakan dalam permainan
seperti kertas, spidol, benda-benda dengan bentuk tertentu yaitu bentuk kotak,
lingkaran dan segitiga seperti korek api, bola kecil, permen dan lain-lain yang
akan disembunyikan.
2) Sebelum
dimulai, buatlah grafik untuk permainan ini. Bagilah kertas menjadi beberapa
kolom, satu kolom untuk setiap bentuk. Tulis nama bentuk di atas semua kolom.
3) Kumpulkan
semua benda yang ingin anda kubur dalam pasir untuk dicari anak. Kuburkan
setiap benda di dalam kotak pasir atau ember berisi pasir.
4) Kemudian
bacakan buku mengenai harta karun yang terpendam bersama anak. Setelah itu
beritahu anak bahwa ia akan diberi kesempatan untuk mencari harta karun.
5) Ajak
ia ke kotak pasir atau letakkan ember berisi pasir dalam ruangan. Bila
menggunakan ember, alasilah dengan koran atau taplak bekas untuk menampung
pasir yang jatuh.
6) Jelaskan
bahwa anak akan mendapat kesempatan mencari sesuatu di dalam pasir. Ketika ia
mengeluarkan benda dari dalam pasir, tanyakanlah bentuk apa benda tersebut.
Lalu tandai setiap kolom pada kertas yang telah dibuat.
7) Setelah
anak selesai mencari harta karun, perlihatkanlah kertas grafiknya dan tanyakan
jumlah benda yang ditemukan berdasarkan bentuknya.
8) Catat
jumlah masing-masing di dalam grafik. Lakukan pencatatan untuk setiap warna.
Setelah selesai, tanyakan mengenai bentuk yang paling banyak ditemukan.”