Bahasa terdiri dari
berbagai simbol yang dapat terungkap secara lisan maupun tulisan. Pemerolehan
bahasa terjadi pada subtahap pemikiran simbolik tahap praoperasional tersebut,
sehingga menurut Piaget, bahasa merupakan hasil dari perkembangan intelektual
secara keseluruhan dan sebagai bagian dari kerangka fungsi simbolik.
Bahasa berkaitan erat
dengan perkembangan kognisi anak, terutama dalam hal kemampuan berpikir.
Prinsip yang mempengaruhi penyatuan itu adalah pertama, semua fungsi mental
memiliki asal-usul eksternal atau sosial. Anak–anak harus menggunakan bahasa
dan menggunakannya pada orang lain sebelum berfokus dalam proses mental mereka
sendiri. Kedua, anak–anak harus berkomunikasi secara eksternal menggunakan
bahasa selama periode yang lama sebelum transisi kemampuan bicara eksternal ke
internal berlangsung.
Jadi, anak perlu belajar
bahasa untuk mengasah Keterampilan mereka dalam melakukan proses mental seperti
berpikir dan memecahkan masalah, karena bahasa merupakan alat berpikir.
Demikian pula dengan membaca, yang merupakan salah satu komponen bahasa yang
perlu dipelajari sejak dini.
Salah satu teori membaca
yang amat berpengaruh adalah teori rute ganda. Teori rute ganda menjelaskan
mekanisme yang terjadi pada pembaca awal dalam mencoba mengatasi kata–kata yang
belum dikenal. Pembaca awal akan melalui dua rute yang akan menentukan suatu
kata akan dikenali (berhasil dibaca) atau tidak.
Rute pertama (rute
visual), merupakan rute pengenalan yang tergantung pada pendekatan mencocokkan
pola visual, di mana anak–anak menatap jalinan huruf cetak dan membandingkan
pola itu dengan simpanan kata–kata yang telah mereka kenal dan pelajari
sebelumnya. Rute kedua (rute fonologis), pembaca mengubah simbol (huruf)
menjadi bunyi. Rute kedua mungkin hanya digunakan bila rute pertama gagal.
Pembaca lemah sebagaimana
pembaca awal menggunakan metode rute visual, namun mereka berbeda dalam hal
kesadaran fonemis, karena anak–anak normal memiliki kesadaran fonemis yang
memungkinkan mereka memanfaatkan asosiasi bunyi/simbol dan kemampuan memetakan
bunyi ke dalam kata berdasarkan konsep mereka tentang bentuk huruf yang benar.
Maka dapat disimpulkan
bahwa anak–anak usia Taman Kanak-kanak memiliki potensi yang terpendam untuk
menjadi pembaca yang baik. Tahap perkembangan yang memungkinkan mereka mengerti
simbol-simbol dalam bahasa memberi kesempatan untuk cepat belajar dan mengasah
ketajaman berpikir.
Selain itu, anak-anak sebagai pembaca awal umumnya
memiliki kesadaran fonemis yang cukup baik dan sangat berguna dalam proses
membaca. Karena itu, diperlukan adanya pemilihan metode yang tepat dengan
harapan anak dapat belajar membaca dengan efektif, memanfaatkan segala
potensinya dan merasa nyaman dalam belajar menggunakan metode yang
memperhatikan kebutuhan belajar mereka