1 Pengertian
Media Gambar Visual
Media gambar visual adalah media yang berupa gambar cetak diam yang
pembuatannya melalui proses pencetakan yang bertujuan membantu memperjelas
objek materi yang dibahas dalam pembelajaran. Media gambar menyajikan
fakta, ide atau gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol
atau gambar grafis yang biasa digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas
sajian ide dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Gagne mengungkapkan bahwa media yang berupa berbagai jenis komponen dalam
lingkungan pendidikan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar
(AECT,1977).
Dewasa ini gambar fotografi secara
luas dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari surat-surat kabar,
majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun,
ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat
dipergunakan oleh guru
secara efektif dalam kegiatan belajar
mengajar.
Gambar pada dasarnya membantu
mendorong para peserta didik dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran.
Membantu mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan
pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan
menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi
bacaan dari buku teks (Sadiman, 1984:14).
Gambar fotografi merupakan salah
satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran
hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak
diproyeksikan untuk mengamatinya. Media gambar termasuk kepada gambar tetap
atau still picture yang terdiri dari
dua kelompok, yaitu: pertama flat opaque
picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi,
gambar dan lukisan cetak. Kedua adalah transparent
picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan
transparancies.
Pada dunia pendidikan media gambar telah mendapat perhatian yang cukup
besar sebagai suatu media untuk menyampaikan informasi, saran, pesan dan kesan,
ide dan sebagainya. Menurut Rohani (1997:77) terdapat beberapa karakteristik media
gambar yaitu sebagai berikut:
a) Berupa
lukisan atau foto; b) menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu; c) memberikan
kesan yang luas atau menarik perhatian; d) menangkap penglihatan dengan seksama
terhadap orang-orang yang melihatnya; e) menarik dan memusatkan perhatian orang
yang melihatnya; f) menggunakan ide dan maksud melalui fakta yang tampak; g)
merangsang orang yang melihat untuk melaksanakan maksud yang terlihat pada
gambar; h) berani, langsung, dinamis, dan menimbulkan kejutan; i) ilustrasi
tidak perlu banyak; menarik dan mudah dimengerti; j) teks ringkas jelas dan
bermakna; k) ilustrasi dan tulisan harus ada keseimbangan; l) dalam rangka
simbol visual, kata dan tulisan harus membawa ide tertentu; m) dapat dibaca
dalam waktu yang singkat; n) warna dan gambar harus kontras dengan warna dasar;
o) sederhana tetapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang maksimal.
2 Fungsi Media Gambar Visual
Menurut Levied dan Lentz (dalam
Arsyad, 2011:16-17) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu:
1)
Fungsi atensi
Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran.
2)
Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau
ras.
3)
Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang gambar visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar visual tersebut.
4)
Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media gambar
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
3 Penggunaan Media Gambar Visual Dalam
Pembelajaran Di TK
Pembelajaran
pada dasarnya merupakan suatu cara yang tepat untuk dapat menstimulasi,
memelihara, dan mengingat serta meningkatkan terciptanya proses kognitif dari
setiap individu yang belajar. Kegiatan belajar mengajar yang bisa dikatakan
efektif, adanya hubungan timbal balik serta interaksi antara pendidik dan
peserta didik. Pendidik juga dituntut agar dapat mewujudkan ide suatu
pembelajaran atau metode yang efektif bagi peserta didiknya sehingga siswa
dapat mencerna dan mengingat dengan cepat “Short-Term
Memory” kemudian menyimpan informasi yang diterima agar suatu saat dapat
digunakan kembali. Perpaduan antara kedua hubungan tersebut akan mendukung terciptanya
proses pembelajaran yang efektif sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran
secara baik dan optimal.
Bagi pendidikan di TK terdapat beberapa prinsip pembelajaran yang harus
diperhatikan, yaitu belajar dari hal yang konkrit dan dapat dilihat langsung,
bersifat pengenalan, seimbang antara kegiatan fisik dan mental, berhubungan
sebab dan akibat, sesuai dengan tingkat perkembangan anak, sesuai kebutuhan individual,
mengembangkan kecerdasan, sesuai langgam belajar anak, kontekstual dan
multikonteks, terpadu/integratif menggunakan esensi bermain dan belajar
kecakapan hidup. Seperti yang diungkapkan oleh Hariwijaya (2009:25) bahwa:
Prinsip
penyelenggaraan pendidikan untuk anak usia dini adalah: bertujuan pada
kebutuhan anak, pelaksanaan kegiatan belajar yang dilakukan melalui bermain,
merangsang timbulnya kreatifitas dan inovasi membuat lingkungannya mendukung
proses belajar anak, mengembangkan keterampilan anak, dilaksanakan bertahap dan
terus menerus serta rangsangan pendidikan mencakup semua aspek perkembangan
anak.
Untuk dapat menunjang terjadinya
keberhasilan dalam pembelajaran selain guru, metode mengajar dan fasilitas
fisik lainnya ada hal yang tidak kalah pentingnya yaitu media belajar. Menurut
Suyanto (2008:40) menjelaskan bahwa “…pada prinsipnya media belajar di TK
berguna untuk memudahkan siswa belajar memahami sesuatu yang mungkin sulit atau menyederhanakan sesuatu
yang kompleks…”
Media sebagai penunjang dalam proses pembelajaran sangat berperan
penting, oleh karena itu seorang guru dalam melaksanakan proses
belajar-mengajar harus memiliki gagasan yang ditujukan dalam desain media,
sebagai titik awal dalam melaksanakan komunikasi dengan anak. Untuk menyusun
media tersebut, di samping gagasan guru perlu diperhatikan adanya unsur-unsur
yang menunjang proses komunikasi serta adanya tujuan komunikasi. Guna mencapai
tujuan pembelajaran bahasa di TK, maka guru memerlukan media yang sesuai.
Begitu besarnya pengaruh media terhadap pembelajaran sehingga kita perlu juga
memahami peran dan fungsi media dalam pembelajaran instruksional.
Beberapa ahli (Sadiman, 1984:25) memberikan
rambu yang perlu diperhatikan berkaitan dengan media gambar yaitu:
1.
Prinsip-prinsip pemakaian media gambar
Beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan antara lain:
a. Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pembelajaran
yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung
penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang
mengarahkan minat anak kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan
instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan anak membandingkan
kelompok hewan, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang
mencolok.
b. Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab
keefektifan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar
mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai
semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran.
Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama
seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang riil sangat berfaedah untuk
suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para peserta
didik dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama di kemudian hari.
c. Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja,
daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan
gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih
baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih.
Banyaknya ilustrasi gambar-gambar secara berlebihan, akan mengakibatkan anak
merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi
tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting
adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama.
d. Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar
oleh karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau
cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
e. Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui
gambar-gambar para peserta didik akan didorong untuk mengembangkan keterampilan
berbahasa lisan dan tulisan.
2.
Memilih gambar yang baik dalam pembelajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik
untuk kegiatan pembelajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
antara lain:
a. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi
yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya.
Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak diharapkan gambar
yang palsu dikatakan asli.
b. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam
warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan
mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak
tertarik pada gambar.
c. Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat
memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam gambar.
d. Perbuatan. Gambar hendaknya hal sedang
melakukan perbuatan. Peserta didik akan lebih tertarik dan akan lebih memahami
gambar-gambar yang sedang bergerak.
e. Fotografi. Peserta didik dapat lebih tertarik
kepada gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar
yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi pembelajaran.
f. Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat
mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Kriteria-kriteria memilih gambar
seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai apakah
suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pembelajaran. Gambar yang
tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam mengajar.