Anak adalah sosok individu yang
sedang menjalani suatu proses perkembangan sangat pesat dan sangat fundamental
bagi kehidupan selanjutnya. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang
jauh berbeda dari dunia dan karakteristik orang dewasa. Ia sangat aktif,
dinamis, antusias, dan hampir selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan
didengarkannya, serta seolah-olah tak pernah berhenti belajar.
Banyak teori perkembangan yang dihasilkan oleh para ahli; suatu teori
mempunyai perbedaan dan persamaan dengan teori lainnya serta
terjadinya perubahan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Solehuddin
(2002) mengidentifikasikan sejumlah karakteristik anak usia prasekolah sebagi
berikut.
1) Anak bersifat unik. Anak sebagai seorang
individu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini dapat dilihat dari
aspek bawaan, minat, motivasi dan pengalaman yang diperoleh dari kehidupannya
masing-masing. Ini berarti bahwa walaupun ada acuan pola perkembangan
anak secara umum, dan kenyataan anak sebagai individu berkembang
dengan potensi yanmg berbeda-beda.
2) Anak mengekspresikan prilakunya secara
relatif spontan. Ekspresi perilaku secara spontan oleh anak akan menampakan
bahwa perilaku yang dimunculkan anak bersifat asli atau tidak ditutup-tutupi.
Dengan kata lain tidak ada penghalang yang dapat membatasi ekspresi yang
dirasakan oleh anak. Anak akan membantah atau menentang kalau ia merasa tidak
suka. Begitu pula halnya dengan sikap marah, senang, sedih, dan menangis kalau
ia dirangsang oleh situasi yang sesuai dengan ekspresi tersebut.
3) Anak bersifat aktif dan energik. Bergerak
secara aktif bagi anak usia prasekolah merupakan suatu kesenangan yang
kadang kala terlihat seakan-akan tidak ada hentinya. Sikap aktif dan energik
ini akan tampak lebih intens jika ia menghadapi suatu kegiatan yang baru dan
menyenangkan.
4) Anak itu egosentris. Sifat egosentris yang
dimiliki anak menyebabkan ia cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut
pandang dan kepentingan sendiri.
5) Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat
dan antusias terhadap banyak hal. Anak pada usia ini juga mempunyai sifat
banyak memperhatikan, membicarakan den mempertanyakan berbagai hal yang dilihat
dan didengarnya terutama berkenaan dengan hal-hal yang baru.
6) Anak bersifat eksploratif dan petualang. Ada
dorongan rasa ingin tahu yang sangat kuat terhadap segala sesuatu, sehingga
anak lebih anak lebih senang untuk mencoba, menjelajah, dan ingin mempelajari
hal-hal yang baru. Sifat seperti ini misalnya, terlihat pada saat anak ingin
membongkar pasang alat-alat mainan yang ada.
7) Anak umumnya kaya dengan fantasi. Anak
menyenangi hal yang bersifat imajinatif. Oleh karena itu, mereka mampu untuk
bercerita melebihi pengalamannya. Sifat ini memberikan implikasi terhadap
pembelajaran bahwa bercerita dapat dipakai sebagai salah satu metode
belajar.
8) Anak masih mudah frustrasi. Sifat
frustrasi ditunjukkan dengan marah atau menangis apabila suatu kejadian tidak
sesuai dengan apa yang diinginkannya. Sifat ini juga terkait dengan sifat
lainnya seperti spontanitas dan egosentris.
9) Anak masih kurang pertimbangan dalam
melakukan sesuatu. Apakah suatu aktivitas dapat berbahaya atau tidak terhadap dirinya,
seorang anak bahaya belum memiliki pertimbangan yang matang untuk itu.
Oleh karena itu lingkungan anak terutama untuk kepentingan pembelajaran perlu
terhindar dari hal atau keadaan yang membahayakan.
10) Anak memiliki daya perhatian yang pendek. Anak
umumnya memiliki daya perhatian yang pendek kecuali untuk hal-hal yang sangat disenanginya.
11) Anak merupakan usia belajar yang paling
potensial Dengan mempelajari sejumlah ciri dan potensi yang ada pada anak,
misalnya rasa ingin tahu, aktif, bersifat eksploratif dan mempunyai daya ingat
lebih kuat, maka dapat dikatakan bahwa pada usia anak-anak terdapat kesempatan
belajar yang sangat potensial. Dikatakan potensial karena pada usia ini
anak secara cepat dapat mengalami perubahan yang merupakan hakikat
dari proses belajar. Oleh karena itu, lingkungan pembelajaran untuk anak
perlu dikembangkan sesuai potensi yang dimilikinya.
12) Anak semakin menunjukkan minat terhadap
teman. Anak mempunyai keinginan yang tinggi untuk berteman. Anak memiliki
kemampuan untuk bergaul dan bekerjasama dengan teman lainnya.
(http://www.scribd.com/doc/43291483/Karakteristik-Anak-TK)