1.
Komponen-komponen Pembelajaran MAI
- Program
Audio
Anak-anak dimotivasi dan dipandu oleh program audio untuk melakukan
kegiatan
- Guru
Menerima instruksi dari program audio dan panduan guru.
Mengorganisir dan memotivasi anak-anak untuk melakukan kegiatan yang
diusulkan oleh program audio dan melaksanakan kegiatannya.
- Anak-anak
Anak-anak dan guru berinteraksi dengan melakukan kegiatan yang diusulkan
oleh tokoh-tokoh program audio. Anak-anak dan guru memberi respon dalam berbagai
cara (fisik, bernyanyi, menebak, dll)
- Program
Audio
1)
Segmen Presentasi/perkenalan
Bagian ini mengajak guru dan anak-anak berkenalan dengan program,
menjelaskan kompetensi dasarnya dan bahan-bahan yang dibutuhkan.
2)
Lagu lingkaran
Lagu ini diulangi dalam setiap program audio. Lagu ini digunakan untuk
mengatur anak-anak dalam lingkaran dan menyiapkan mereka untuk mendengarkan
pelajaran.
3)
Segmen kegiatan
Setiap program audio mempresentasikan lagu, permainan, cerita dan
kegiatan fisik yang menjawab tujuan pembelajaran.
Penting bagi guru untuk mengambil bagian dalam setiap kegiatan dan
memberi motivasi agar anak-anak mengambil bagian. Setiap program memiliki
paling kurang tiga segmen kegiatan.
4)
Segmen Evaluasi (ulasan)
Setiap program mencakup sebuah segmen evaluasi yang meminta guru untuk
bertanya kepada anak-anak apa yang mereka paling suka dari suatu pelajaran.
5)
Segmen Penutup
Segmen ini berisi ringkasan pelajaran dan mengusulkan kegiatan yang dapat
dilakukan setelah program berlangsung.
2. Strategi
Pengaturan Ruangan/Kelas
Agar pembelajaran berlangsung
optimal, maka perlu ditunjang oleh ruang belajar yang menyenangkan sehingga
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Ruangan
selalu bersih
- Pada
waktu mengikuti kegiatan program audio dapat duduk di lantai beralas tikar
atau karpet.
- Posisi
guru dekat CD Player
- Posisi
CD di depan anak ditempatkan lebih tinggi dari lantai.
- Posisi
anak membentuk kelompok lingkaran.
- Perabot
dalam ruangan supaya ditata dengan rapi agar mewujudkan rasa aman dan
menyenangkan.
- Ruang
kelas berventilasi, sehingga memungkinkan terjadinya sirkulasi udara yang
baik. Udara yang bersih dibutuhkan bagi tubuh. Kekurangan oksigen akan
berakibat pusing, lemas, pernafasan terganggu.
- Jagalah
agar suhu udara dalam ruangan tidak terlalu dingin atau panas. Suhu ideal
dalam belajar antara 18-230C. Jika tidak ada alat pengatur suhu
dalam ruangan, maka cara sederhana yang dianjurkan adalah bukalah semua
jendela untuk menjaga kestabilan ruangan.
- Ruang
kelas cukup luas dan kalau bisa kedap suara agar tidak mengganggu kelas
lain.
- Hindari
gangguan kebisingan dari luar kelas.
3.
Pengorganisasian Anak Didik
Kegiatan pembelajaran menggunakan
media audio interaktif dilaksanakan dalam bentuk klasikal, artinya kegiatan
yang dilakukan oleh seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu satuan waktu
dengan kegiatan yang sama. Dalam kegiatan klasikal ini teknik yang digunakan
hendaknya komprehensif seperti bernyanyi, bercerita, menggerakkan badan,
mendemonstrasikan, menyimak, melakukan instruksi baik dari audio maupun guru,
dan lain-lain.
Interaksi antara anak dan guru
adalah proses komunikasi yang dilakukan timbal balik dalam menyampaikan pesan (message) kepada anak. Hamalik
(1990:194-195) menjelaskan tentang cara mengkomunikasikan materi dan menimbulkan
motivasi anak sebagai berikut: (1) Kemukakan tujuan yang hendak dicapai kepada
anak agar mendapat perhatian mereka; (2) Tunjukkan hubungan-hubungan, kunci
agar anak benar-benar memahami apa yang sedang dibahas; (3) Jelaskan materi
secara nyata, usahakan menggunakan media pembelajaran sehingga lebih
memperjelas materi yang sedang dibahas; (4) Hindari pembicaraan yang bersifat
abstrak yang berada di luar jangkauan pikiran anak, kecuali menggunakan alat
bantu tertentu; (5) Usahakan agar anak mengajukan pertanyaan agar terjadi
komunikasi timbal balik.