Perkembangan merupakan suatu
proses yang bersifat kumulatif, artinya perkembangan terdahulu akan menjadi
dasar bagi perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, apabila terjadi hambatan
pada perkembangan terdahulu maka perkembangan selanjutnya cenderung akan
mendapat hambatan (Jamaris dalam Sujiono, 2009:54).
Anak usia dini berada dalam masa
keemasan di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori dalam
Hainstock (1999:10-11) mengatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitif,
selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari
lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka
memahami dan menguasai lingkungannya.
Selanjutnya Montessori menyatakan
bahwa usia keemasan merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima
berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannnya baik
disengaja maupun tidak disengaja. Pada masa inilah terjadi pematangan
fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap merespons dan mewujudkan
semua tugas-tugas perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya
sehari-hari (Hainstock dalam Sujiono, 2009:54).
Awal masa kanak-kanak merupakan periode yang bahagia dalam kehidupan.
Kalau tidak, kebiasaan tidak bahagia dengan mudah akan berkembang, dan sekali
ini terjadi akan sulit dirubah. Berikut merupakan tugas-tugas perkembangan
untuk anak usia dini (Hurlock, 1991: 140).
a.
Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua
sampai enam tahun, oleh orang tua
disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan atau mainan; oleh
para pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah; dan oleh ahli psikologi
sebagai usia prakelompok, penjelajah atau usia bertanya.
b. Perkembangan
fisik berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakkan pada
masa bayi, menjadi cukup baik.
c. Awal
masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai pelbagai
keterampilan karena anak senang mengulang, hal mana penting untuk belajar
keterampilan; anak pemberani dan senang mencoba hal-hal baru; dan karena hanya
memiliki beberapa keterampilan maka tidak mengganggu usaha penambahan
keterampilan baru.
d. Perkembangan
berbicara berlangsung cepat, seperti terlihat dalam perkembanganya pengertian
dan berbagai keterampilan berbicara. Ini mempunyai dampak yang kuat terhadap
jumlah bicara dan isi pembicaraan.
e.
Perkembangan emosi mengikuti pola yang dapat
diramalkan, tetapi terdapat keanekaragaman dalam pola ini karena tingkat
kecerdasan, besarnya keluarga, pendidikan anak dan kondisi-kondisi lain.