Bahasa merupakan alat komunikasi
utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun
kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa yang baik pada
umumnya memiliki kemampuan yang baik pula dalam mengungkapkan pemikiran,
perasaan serta tindakan interaktif dengan lingkungannya. Kemampuan berbahasa
ini tidak selalu didominasi oleh kemampuan membaca saja tetapi juga terdapat
sub potensi lainnya yang memiliki peranan yang lebih besar seperti penguasaan
kosa kata, pemahaman (mendengar dan menyimak) dan kemampuan berkomunikasi.
Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara
untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk
lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti menggunakan
lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka (Yusuf, 2005:118).
Pada usia Taman Kanak-Kanak (4 – 6
tahun), perkembangan kemampuan berbahasa anak ditandai oleh berbagai kemampuan
sebagai berikut :
- Mampu
menggunakan kata ganti saya dalam berkomunikasi.
- Memiliki
berbagai perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya
dan kata sambung.
- Menunjukkan
pengertian dan pemahaman tentang sesuatu.
- Mampu mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan tindakan dengan menggunakan kalimat sederhana.
- Mampu membaca
dan mengungkapkan sesuatu melalui gambar
Perkembangan kemampuan tersebut
muncul ditandai oleh berbagai gejala seperti senang bertanya dan memberikan
informasi tentang berbagai hal, berbicara sendiri, dengan atau tanpa
menggunakan alat seperti (boneka, mobil mainan, dan sebagainya). Mencoret-coret
buku atau dinding dan menceritakan sesuatu yang fantastik. Gejala-gejala ini
merupakan pertanda munculnya kepermukaan berbagai jenis potensi tersembunyi (hidden potency) menjadi potensi tampak (actual potency). Kondisi tersebut
menunjukkan berfungsi dan berkembangnya sel-sel saraf pada otak. (Depdiknas,
2000:6)