Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Pengertian Pembentukan Karakter




            Pembahasan dalam bagian ini penulis awali dengan menjelaskan pengertian pembentukan karakter.
Pengertian pembentukan adalah : Proses, cara, pembuatan, membentuk (KBBI). Pengertian karakter menurut pusat Bahasa Depdiknas adalah : Bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, prilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen watak. Adapun berkarakter adalah kepribadian, berprilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak, menurut Tadkiroaton Mufiroh ( UNY 2008) karakter mengacu kepada serangkaian sikap (Attitudes), perilaku (Behavias), motivasi (motivation) dan ketrampilan (skills).
Karakter berasal dari bahasaYunani yang berarti ‘’ to mark’’ atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sedangkan The Webster’s Dictionary menerangkan pengertian karakter ( Character ) sebagai “ The aggregate features and traits that form the apparent individual nature of some person or thing ; moral or ethical quality ; qualities of honesty ; courage , integrity ; good reputation ; an account of the qualities or peculiarities of a person or thing.” Dalam terjemahan bebasa karakter berarti keseluruhan ciri – ciri dan kebiasaan yang membentuk sifat seseorang atau sesuatu ; kualitas moral atau etis ; kualitas kejujuran ; keberanian ; integritas ; reputasi yang baik ; gambaran kualitas atau keunikan seseorang atau sesuatu.
            Karakter merupakan totalitas ciri pribadi membentuk penampilan seseorang atau objek tertentu, ciri – ciri personal mempunyai karakter, terdiri dari kualitas moral dan etis, kualitas kejujuran, kebranian, integritas, reputasi yang baik . Semua nilai tersebut di atas merupakan sebuah kualitas yang melekat pada kekhasaN individu adalah sesuatu yang telah dipahat dalam hati sehingga merupakan tanda yang khas. Karakter bukan merupakan kegiatan sesaat melainkan kegiatan kuasisten muncul baik secara Batiniah dan Rohaniah.
            Karakter mengacu pada kebiasaan berpikir, berperasaan, bersikap, berbuat, membentuk testur dan motivasi kehidupan seseorang, karakter erat dengan pola laku, kecenderungan pribadi untuk berbuat baik. Karakter sebagai suatu yang melekat pada personal yaitu totalitas ide, aspirasi, sikap yang terdapat dalam individu itu sendiri yang tahu dirinya.
            Kata Karakter dalam Alkitab (Inggris charakter) berasal dari bahasa yunani ( greek) berasal dari bahasa yunani (greek) yaitu charassem yang berarti ‘’ to ungrave’’ kata ‘’to ungrave’’ bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan atau menggores.  Karakter menurut Alkitab : menjalani hidup kita dihadapan ALLAH, takut hanya kepada ALLAH dan berusaha hanya menyenangkan Tuhan, tidak pedulinbagaimana perasaan kita, atau apa yang mungkin di katakan atau dilakukan orang lain. Secara sederhana karakter adalah melakukan apa yang benar karna hal itu benar, orang yang berkarakter adalah orang yang melakukan apa yang benat karena alasan yang benar, karakter adalah tentang siapa kita atau ada yang mengatakan tentang diri kita berbuat dari apa, Karakter  yang terbaik yang harus kita miliki menurut alkitab ialah kerendahan hati, kesabaran, pengendalian diri, murah hati, sederhana, tahan uji, suka cita, pendamai dll ( Matius 5 : 1 – 12 ; galatia 5 : 22) Karakter menimbulkan dampak / pengaruh besar ( Matius 13 – 14 ) Orang Kristen yang berkarakter akan memancarkan sinar / cahaya kebenaran yang dapat menuntun orang lain kepada pertobatan dan iman kepada Yesus kristus. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai – nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesabaraan atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai – nilai tersebut. Dalam pendidikan karakter disekolah SD  semua komponen – komponen pendidikan itu sendiri yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran, pengelolahan sekolah, pelaksanaan aktifitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiasaan dan etos kerja seluruh warga sekolah (lingkungan sekolah).
Pendidikan memiliki posisi sebagai agent of conservation dan agent of change. Hal tersebut berarti bahwa pendidikan memiliki peran sebagai pemelihara nilai-nilai lama yang masih sesuai, tetapi juga dapat menjadi pelopor perubahan.  Dengan masih carut marutnya kehidupan bangsa yang ditandai oleh masih maraknya korupsi, nepotisme dan kolusi menunjukkan bahwa tatanan kehidupan bangsa belum bermartabat.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar tujuan dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik semaksimal mungkin. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa yang disengaja dalam rangka mempersiapkan generasi muda bagi eksistensi kehidupan yang lebih bermartabat di masa yang akan datang.
Ada beberapa konsep dasar dalam pendidikan karakter yaitu budaya, karakter bangsa, dan pendidikan. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan oleh suatu masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan, akan tetapi juga dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya sadar dan terencana untuk mengembangkan karakter peserta didik agar menjadi warganegara yang beriman, nasionalis, produktif, dan kreatif.
            UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3  merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
            Pendidikan sejatinya merupakan proses enkulturasi, yang berfungsi mewariskan nilai-nilai kepada generasi muda. Nilai-nilai itu merupakan kekayaan dan sekaligus kebanggan bangsa sehingga dapat dikenal oleh bangsa-bangsa lain.
            Pendidikan karakter bangsa dilakukan melalui pengembangan nilai-nilai kebajikan yang telah menjadi nilai dasar budaya bangsa. Kebajikan yang menjadi atribut suatu karakter bangsa pada dasarnya adalah nilai-nilai yang diyakini kebenaran secara normatif oleh bangsa yang bersangkutan. Oleh karena itu pengembangan pendidikan karakter bangsa pada dasarnya adalah upaya mengakomodasi nilai-nilai luhur yang diambil dari way of life bangsa itu.

Blog Archive